Heading

Heading

Kamis, 15 Maret 2012

Vaksinasi Rabies di Bali


Anak-anak anjing Kintamani yang lucu ini berpose bersama pemiliknya setelah dilakukan vaksinasi rabies oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali di sekitar wilayah Kintamani Bali

Alien Cat


Kasian nih kucing...badanya lebam karena berantem apa kecebur cat ya...hahaha...

Si Badeng


Badeng adalah nama anak anjing yang saya temui di daerah Kintamani Bali. Dia terlihat pede sekali ketika akan dilakukan vaksinasi rabies terhadap dirinya...tampangnya itu lhoo...tengil...

Good Morning Sanur


It was a beautiful moment when I spent time in Sanur beach to saw the sunrise. I just sit on the beach and let the waves and wind drift my thought away while I enjoy the environment.

Sunset in Ancol beach


Sunset at Ancol beach, Jakarta. Taken with the Nokia E51 camera

Hidden Waterfall


Saya menemukan air terjun ini ketika dalam perjalanan tugas ke Klaten. Air terjun ini terletak di sebuah desa dan lokasinya cukup sulit untuk dijangkau karena berada di bawah jurang. Meski terlihat hijau, airnya sangat bersih dan menyegarkan.

Window of History



Taken at Ratu Boko Temple, Yogyakarta

Water Mirror



Taken at Dreamland beach, Jimbaran Bali, with Sony pocket camera

Rabu, 07 Maret 2012

Sate Tegal Bu Tri, Buncit

Kebetulan saya berkantor di daerah Ragunan dan beruntung bisa menemukan banyak variasi kuliner di sekitar kantor saya. Salah satunya adalah Sate Tegal Bu Tri yang terletak di Jl. Buncit Raya dekat kantor Telkom.

Pertama kali saya berkunjung ke warung ini ketika makan siang bersama rekan-rekan sekantor, yang kami dengar sate kambingnya enak dan khas. Langsung saja setibanya di warung Bu Tri ini kami memesan sate kambing, tongseng, gule dan sop kambing. Kami sengaja memesan beberapa menu untuk kami coba satu persatu.

Menu yang pertama dihidangkan adalah gule, sop kambing dan tongseng. Ketika saya rasakan satu persatu, ada kesamaan fisik dari daging kambing itu sendiri..yaitu empuk bangeettt...dan untuk rasa dari masing-masing menu tersebut cukup enak juga kok. Tak lama kemudian datanglah sate kambingnya, yang dihidangkan diatas hot plate dan masih mengeluarkan asap panasnya. Sontak kami langsung menyerbu sate tersebut dan ternyata benar satenya enak banget dan rasanya sangat khas. Bagi saya, saya merasakan seperti ada bumbu yang terasa seperti campuran antara jagung manis, susu kental manis, dan mentega...seperti cup corn yang dijual di mall-mall gitu lah. Sate kambing tersebut disantap dengan kecap yang dicampur dengan bawang merah, cabai, dan tomat. Wuiiihh...muanteb puolll....

Saking kalapnya makan, saya sampai lupa harga per porsinya...kalo gak salah sekitar Rp. 30.000 an lah 1 porsi nya. Dan sampai saat ini pun saya bersama teman-teman masih sering berkunjung ke warung Bu Tri ini...soalnya gak kapok sama rasanya...hehehe...

Ayam Betutu Khas Gilimanuk

Sudah beberapa kali berkunjung ke Bali sejak bertahun-tahun yang lalu, baik dalam rangka dinas maupun liburan, namun baru setahun ini saya menemukan alternatif kuliner lain yang khas Bali banget. Pertama kali saya ditawari oleh teman apakah saya mau mencoba ayam betutu gilimanuk. Tanpa berpikir panjang saya meng-iyakan dan berangkatlah kami ke ayam betutu khas gilimanuk yang berada di Jl. Merdeka, Rhenon, Denpasar.

Sesampainya disana, kami memesan 2 jenis ayam betutu yang berbeda, yaitu ayam betutu itu sendiri, yang mana agak sedikit berkuah dan pedas, dan ayam goreng betutu yang terlihat real di goreng tanpa kuah sedikitpun. Kedua jenis menu tersebut di dampingi oleh kacang goreng, plecing kangkung, dan sambal matah. Pertama saya mencoba yang ayam betutu, dan ternyata rasanya super duper segar karena campuran kuah dan pedasnya cabai yang menyelimuti ayam tersebut. Tapi saya nggak kuat meneruskan, karena terlalu pedas bagi saya. Selanjutnya saya mencoba ayam gorengnya. Dan sepertinya ini yang cocok untuk lidah saya, tidak terlalu pedas, tapi masih ada rasa bumbu betutu yang menempel di ayam nya. Sambil colak colek plecing dan sambal matah yang menggoda, tak terasa saya menghabiskan 1/2 ekor ayam goreng betutu...hehehe...maklum kalap...

Singkatnya, saya saya sangat senang dan puas bisa mencicipi kuliner khas Bali yang selama ini belum pernah ketemu. Dan akhirnya, setiap saya dinas ke Bali, selalu menyempatkan diri untuk makan malam di ayam betutu khas Gilimanuk ini, dan mencoba menu lain seperti bebek betutu dan sate lilit. Tapi bagi saya, yang paling top itu ya ayam goreng betutunya...uenak tenan deh pokoke...

Untuk masalah harga, sepadan lah sama rasa nya..mulai dari Rp. 20.000 untuk porsi 1/2 ekor hingga Rp. 60.000 untuk porsi 1 ekor. Selamat mencoba...