Heading

Heading

Selasa, 03 Juli 2012

Steak dan Iga Bakar Alibaba

Suatu ketika saya bersama teman-teman kantor mampir ke Pejaten village untuk mencari kudapan malam setelah seharian lelah dengan urusan kantor. Mengingat kami adalah para carnivors, jadi kami sepakat untuk mencari kudapan yang berat dan berkolesterol. Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba Alibaba Steak dan Iga Bakar yang terdapat di lantai dasar mall tersebut.

Pada saat kami memilih menu makanan yang ada, kami penasaran dengan harga yang terpampang dalam menu tersebut, yang menurut kami harga tersebut cukup murah dibanding resto steak lainya. Saya memutuskan untuk memesan sirloin steak New Zealand sedangkan teman saya memilih menu lainya. Tak lama kemudian menu yang saya pesan datang. Steak tersebut dihidangkan di dalam hot plate dan terdapat kentang goreng serta sayuran sebagai side dish nya. Dengan bumbu barbeque yang terpisah, saya mulai mencoba mengiris daging steak yang terlihat sangat menggoda. Ternyata daging steak tersebut sangat empuk dan rasanya sangat juicy ketika saya menggigitnya. Sama hal nya dengan teman saya yang memesan tenderloin dan juga iga bakar, semuanya sangat terasa empuk dagingnya. Benar-benar makan steak murmer pikir saya dan teman-teman.


Sebenarnya menu andalan dari resto Alibaba ini adalah iga bakar. Di samping iga bakar, masih ada satu menu iga lain yang tidak kalah populer, yakni gulai iga bakar. Setelah iga dibakar sempurna, kemudian dicelupkan ke dalam mangkuk berisi gulai dengan kuah kecokelatan. Gulai iga ini bisa disantap bersama nasi hangat dan sambal.

Daging steak yang disajikan di restoran ini porsinya cukup besar. Beratnya saja antara 200–220 gram. Dengan kentang goreng dan sayuran, dijamin akan membuat perut kenyang. Ada tiga pilihan saus yang bisa dinikmati; barbeque untuk yang suka rasa asam manis, lada hitam yang menyukai pedas, dan saus jamur. Jamur yang digunakan jamur merang dengan potongan besar. Menurut Pak Ali sang pemilik resto, daging steak di restorannya seluruhnya menggunakan daging sapi impor. Khusus iga menggunakan daging sapi lokal. Sebab, iga lokal mempunyai tekstur daging yang agak keras sehingga ketika disajikan, daging iga tidak cepat lepas dari tulangnya.

Kesegaran menjadi kunci eksistensi restoran ini. Karena itu, seluruh daging yang digunakan hanya disimpan selama satu hari. Dengan begitu, daging masih segar dan juicy ketika dimasak. Sementara banyak restoran steak yang sengaja menyimpan dagingnya berhari-hari di freezer. Alasannya, agar proses marinasi berlangsung sempurna sehingga bumbu yang dioleskan ke daging meresap hingga ke dalamnya.

T-bone steak juga ditawarkan Alibaba. Ini adalah daging punggung sapi yang membentuk huruf “T” dan diselimuti daging cukup banyak. Menu lain yang ditawarkan ada fish and chips serta salmon teriyaki. Sebelum masuk ke menu utama, Anda bisa mencoba appetizer yang disediakan. Calamari, kepiting soka, dan salad mungkin bisa menerbitkan selera sebelum makan.

Kenyamanan juga diberikan di restoran berkapasitas 150 kursi ini. Interiornya sendiri dirancang oleh pemilik resto yang terinspirasi dari kedai kopi hingga rumah makan di Paris dan Amerika. Meski begitu, bisa terlihat unsur kayu cukup mendominasi dengan kaca-kaca besar sebagai pengganti dinding sehingga pandangan ke luar cukup luas. Untuk keperluan berbagai acara, disediakan ruangan khusus sehingga tidak mengganggu tamu lain. Kisaran harga makanan di sini juga masih terjangkau. Untuk steak mulai dari Rp50.000–70.000, dan minuman Rp7.000–27.000.

Terjangkau kan harga steak nya? Silahkan mencoba jika anda sedang berada di Pejaten Village, dijamin bakal ketagihan untuk datang lagi...seperti saya dan teman-teman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar