Senangnya bisa berkunjung ke Solo
lagi, yang katanya banyak orang merupakan tempatnya wisata kuliner
selain Jogja tentunya. Lumayan lah sambil dinas kantor bisa sekalian
wiskul, alias sambil menyelam minum fanta...hehehe.. Kunjungan ke Solo
kali ini menargetkan 4 lokasi kuliner, diantara nya sate/tengkleng
kambing Mbok Galak, tahu gunting Gajah Mada, Bestik Harjo, dan minum
susu nya Shi Jack.
Target
pertama wiskul kali ini adalah sate kambing Mbok Galak. Kebetulan waktu
itu baru mendarat di Solo sekitar jam 11, dan berencana untuk
melanjutkan perjalanan dinas via darat ke Sragen. Nah kebetulan lagi pas
jam makan siang dan searah dengan tujuan perjalanan dinas saya, jadi
saya sempatkan lah mampir ke warung Mbok Galak yang sudah lama saya
incar. Warung Mbok Galak ini berlokasi di Jl. Mangunsarkoro 122 Sumber,
persisnya di sebrang kantor Kementrian Agama Surakarta atau arah ke
terminal Tirtonadi kalau dari bundaran
Tak
seperti yang saya kira sebelumnya bahwa si penjual nya itu mungkin
galak sehingga memberi nama warungnya jadi Mbok Galak. Tapi ternyata
saya salah, ternyata sang pemilik warung ini yang bernama asli
Ibu Sakiyem sama sekali tak seram atau galak, dan selalu ramah kepada
siapapun.
Warung
yang terbilang sederhana tapi bersih ini menyajikan beberapa menu
diantara nya sate kambing, sate buntel, tengkleng, gule, dan tongseng.
Bagi yang suka pedas, sudah tentu akan disediakan irisan daun
kol, jeruk nipis dan cabai rawit utuh yang bisa kita 'racik' sendiri.
Kali
ini saya memesan sate kambing campur, sate buntel dan tengkleng. Agak
sedikit kaget begitu sate kambing disajikan, terlihat jumlah tusukan
sate nya yang tidak berjumlah 10 seperti pada umumnya, namun hanya
berjumlah 5 tusuk. Tapiii...ternyata di dalam 5 tusuk sate tersebut
terlihat irisan daging yang besar dan tidak hanya daging saja, tapi ada
juga jeroan kambing seperti ati, ampela, dan iso (usus). Untuk sate
buntelnya, terlihat gumpalan dagingnya tak terlalu besar namun rasa nya
tetap lembut. Sedangkan untuk tengklengnya, lumayan banyak porsi nya dan
daging yang menempel di tulangnya juga cukup empuk ditambah dengan
bumbu kuah yang segar. Tak heran jika mendiang Pak Harto kerap memesan
menu-menu di warung Mbok Galak ini setiap kali beliau berkunjung ke
Ndalem Kalitan.
Berlanjut ke menu berikutnya ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar